Charta Politika Indonesia Merilis Hasil survei

Charta Politika Indonesia merilis hasil surveinya terkait pilihan masyarakat terhadap partai politik dalam pemilihan umum, Kamis 30 Agustus 2012. Hasilnya, 34,4 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab saat ditanya partai mana yang dipilih jika pemilu digelar pada hari ini. Sementara itu, responden yang telah menentukan pilihannya, cenderung memilih partai-partai unggulan. Sekitar 18 persen responden memilih Partai Golkar. Sedangkan 12,5 persen memilih Partai Demokrat, dan 10,5 persen memilih PDI Perjuangan.

Charta Politika Indonesia Merilis Hasil survei Sedangkan, Partai Gerindra masih menempati posisi sebagai partai tengah dengan mendapat 4,7 persen suara responden. Sedangkan pendatang baru, Partai NasDem mendapat 4,3 persen suara, mengungguli sejumlah partai lawas seperti PKS, PPP, PKB, PAN, dan Hanura. Survei ini dilakukan pada 8 hingga 22 Juli 2012 melalui wawancara tatap muka. Responden dalam survei ini berjumlah 2.000 orang di seluruh Indonesia. Menurut Direktur Riset Charta Politika, Yunarto Wijaya, wawancara ini menggunakan kuesioner terstruktur dengan margin of sampling error sebesar 2,19 persen, dengan kepercayaan 95 persen.

Yunarto mengatakan, hasil survei ini tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh lembaga lainnya. Yaitu, posisi sektoral papan atas masih diisi oleh tiga partai utama, yaitu Golkar, PDIP dan Demokrat. "Dari hasil ini, swing voter masih lebih besar daripada pemilih tetap. Sehingga Gerindra dan Nasdem dapat menjadi kuda hitam," kata Yunarto di Pantai Mutiara Seafood Restaurant, Jalan Wolter Monginsidi, Kebayoran Baru.

Dari hasil survei ini juga, menurut Yunarto, partai-partai yang bisa terus bertahan, seperti Golkar dan PDIP karena mereka terlanjur memiliki infrasruktur politik selama puluhan tahun. Sementara bagi partai menengah, survei ini dapat digunakan untuk peringatan, karena jumlah pemilih mereka beririsan dengan ambang batas parlemen yaitu 3,5 persen. "Tapi untungnya diselamatkan oleh putusan MK, jadi masih bisa eksis di daerah," kata dia.

Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel