Berkumpul Memicu Tertular Covid-19

Libur lebaran telah usai. Namun, saat pelarangan mudik yang diwacanakan pemerintah beberapa waktu lalu, banyak masyarakat yang masih tetap berhasil melakukan mudik. Tak hanya itu, banyak juga masyarakat yang menghabiskan waktu dengan mendatangi tempat wisata sehingga menimbulkan kerumunan warga.

Hal tersebut memunculkan kekhawatiran akan tertular covid-19 bagi sebagian orang, terutama bagi mereka yang sudah terlanjur mudik dan berkumpul dengan banyak orang saat berwisata di libur lebaran yang lalu.

Tak hanya bagi warga yang mudik, rasa was-was mungkin juga dirasakan bagi mereka yang tidak mudik dan tidak berkerumun. Rasa khawatir timbul karena di sekitar mereka banyak pemudik dan pernah berwisata.

Guru Besar Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, Prof. Soedjatmiko, meminta masyarakat waspada apabila ada orang yang pulang mudik atau pernah berada dalam kerumunan selama satu jam atau lebih, dan tinggal serumah atau bertetangga.

"Sebaiknya disarankan periksa swab antigen atau PCR lebih bagus. Laporkan ke ketua RT/RW atau Satgas COVID di lingkungan masing-masing untuk dipantau.

Menurut Prof. Soedjatmiko, hal tersebut bertujuan apabila ada yang positif covid-19 dapat segera diisolasi, dan jika mengalami sakit dapat segera mendapatkan pengobatan.

Tak hanya itu, gai mereka yang tidak mudik atau sudah mudik, Soedjatmiko meminta agar masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak perlu dan tidak berkerumun dimanapun juga.

"Sudahlah jangan bepergian lagi kalau tidak perlu. Jangan berkerumun lagilah, tobat saja. Kalau sudah terlanjur berkerumun di Ancol, tobat sudah jangan berkerumun lagi," ujarnya.

Jika terpaksa bepergian karena ada urusan penting seperti pekerjaan, selalu gunakan masker dengan benar, menutupi hidung dan mulut, tidak longgor, tidak melorot dan bahannya tidak terlalu tipis.

"Jangan lupa sering cuci tangan dengan air sabun atau disinfektan setelah bepergian atau selama bepergian. Misalnya di angkot, di bis, di kereta api, di taksi, di eskalator, di pasar, di mal, di kantor, di sekolah."

Soedjatmiko juga meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 untuk segera divaksinasi dengan pergi ke layanan vaksinasi terdekat, khususnya lansia.

"Sekarang sudah fase tiga, publik pun sudah boleh, tapi tidak semua lokasi. Cari informasi segera, daftar segera. Terutama lansia, tolong dibantu, didaftarkan, diantarkan supaya bisa diimunisasi," terangnya.

Terakhir, jika masyarakat yang baru pulang mudik atau berkerumun selama satu jam atau lebih mengalami demam, batuk, pilek, sesak, diare, atau keluhan lain, Prof. Soedjatmiko mengimbau agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit.

"Periksa untuk kemungkinan COVID dengan PCR supaya kalau sakit segera diobati, kalau perlu diisolasi isolasi dengan ketat dan benar supaya tidak menularkan ke orang lain, sehingga tidak akan sakit berat, tidak masuk ICU, tidak akan meninggal," tutupnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel