Tempe Makanan Khas Indonesia

Seluk-beluk tempe sebagai warisan kuliner atau makanan khas Indonesia mendapat perhatian khusus para ahli dari sejumlah negara di dunia. Kekayaan pengolahan dan pembuatan fermentasi kedelai itu dinilai memiliki beragam manfaat, mulai dari sisi kesehatan, kosmetik, hingga pemenuhan gizi.

”Hasil penelitian dari dalam dan luar negeri membuktikan tempe adalah superfood untuk gaya hidup sehat masyarakat,” kata Winarno, penggagas Gerakan Makan Tempe Indonesia, Rabu (21/1), di Jakarta. Jadi, sudah tidak relevan lagi bilang "Generasi tempe" dalam konotasi negatif. Karena tempe gizinya sudah mendapat pengakuan dunia.

Beragam kajian tersebut akan dipaparkan dalam Konferensi Internasional tentang Tempe dan Produk Lain yang Berkaitan pada 15-17 Februari 2015 di Yogyakarta.

Kegiatan itu didukung Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI), Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (Permi), Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan), Asosiasi Laboratorium Pangan Indonesia (ALPI), Forum Tempe, dan beberapa organisasi. Pertemuan tersebut diharapkan jadi awal pendirian Pusat Penelitian Tempe Dunia di Indonesia.

”Tempe itu makanan terhormat yang dilupakan. Maka, kita harus bersatu agar bangsa ini mencintai tempe. Jangan diam saja. Nanti kalau diklaim, baru ribut,” kata Winarno. Tempe merupakan hasil fermentasi jamur dan bakteri yang menghasilkan vitamin B12. Vitamin yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan melalui pembelahan sel tersebut tak ditemukan pada berbagai jenis sayuran. Vitamin itu hanya ditemukan di jeroan hati.

Kandungan vitamin B12 pada tempe membuat PATPI, Permi, Pergizi Pangan merekomendasikan tempe sebagai bahan makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI). Rekomendasi akan dideklarasikan tiga organisasi tersebut pada konferensi yang diikuti peneliti dari Perancis, Jepang, AS, Polandia, dan negara lain.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel